sennastudiodesign-Pernahkah kamu merasa tidak creative thinking dalam desain packaging design? Bingung mau bikin apa? Otak blank ? tidak punya ide? Ya betul ini adalah creative block atau ketidakmampuan untuk menghasikan sebuah ide untuk sesuatu yang berhubungan dengan cetak kemasan plastik UMKM Indonesia
Ini merupakan hal yang sering terjadi pada setiap designer, seolah-olah ide kreaktif hilang begitu saja. Hal ini dapat terjadi sehari dalam seminggu, atau berbulan-bulan hingga satu tahun jika kamu membiarkan begitu saja.
Para artis dengan karya nya yang keren dan hebat pun pernah bingung memikirkan ide kreatif untuk karyanya. Contoh Raditya Dika tidak langsung muncul ide untuk bikin buku dan film-film komedi nya yang apik, Angga Dwimas Sasongko juga tidak langsung tiba-tiba kepikiran “bikin animasi Nussa dan Rara ah” begitu konsepnya. Semuanya juga pernah nama kehabisan ide atau creative block.
Apabila anda mengalami terjebak dalam creative block dan berusaha berjuang untuk memunculkan ide ide kreatif, tidak bisa hanya dengan cara berdoa dan cepatlah muncul atau keluarlah ideku…. Tapi ada beberapa cara untuk anda bisa mencoba dan mempraktekan bagaimana memicu dan mengembangkan atau memunculkan ide-ide kreatif?
Yuk mari kita simak dibawah ini.
Cara Creative thinking untuk membuat cetakan kemasan UKM & UMKM
1. Berpikir kreatif
Pentingkah berpikir kreatif? Tentu saja creative thinking adalah salah satu seni dalam memecahkan masalah dengan cara yang berbeda, Apabila dizaman sekarang hidup dengan informasi yang cepat mengalir, Kemampuan berfikir kreatif akan mampu membentuk individu-individu kreatif yang dapat menjawab tantangan globalisasi dunia. Individu yang kreatif akan mampu bersaing dalam kondisi apapun. Karena orang ini dapat menghasilkan ide ide yang tidak terpikirkan oleh orang biasa.
2. Thinking out of the box
Terkadang mengalami hal yang mudah menjadi sangat sulit. Pernahkah kamu dalam mendesain desain kemasan produk ataupun lainnya disaat klien memberikan suatu informasi yang mereka inginkan tapi binggung apa yang perlu dibikin padahal suatu hal yang sederhana. Disitulah kamu merasakan hal yang dinamakan frustasi.
Hal ini sangat mirip ketika kamu ingin melakukan sesuatu, dan pikiranmu sendiri menyuruhmu untuk thinking out of the box. Otakmu meminta ide kreatif untuk disalurkan. Terdengar mudah, tapi sebenarnya sulit untuk dilakukan. Kamu harus berlatih untuk berfikir out of the box. Kamu harus tau bagaimana cara keluar dari box mu, kemana harus pergi, dan bagaimana cara kembali kedalam box mu karena disitulah pikiran awal mu tinggal. Pikiran asli kita tinggal didalam box kita masing masing.
Pada kesempatan ini saya ingin menanyakan pertanyaan sederhana ini, Kenapa kita harus keluar dari box kita? Kenapa kita harus thinking out the box. Karena didalam box ini kita merasa aman dan nyaman, kita setuju dengan pendapat banyak orang. Dan ketika kita keluar dari box ini atau zona nyaman ini, kita melakukan yang namanya chance to taking the risk atau kesempatan menerima resiko.
Kita semua mendapatkan mata pelajaran sama di sekolah atau universitas, Loh… kenapa si A bisa mampu menghasilkan hasil karya luar biasa, kenapa tidak terpikirikan oleh saya? Sebenarnya semua mampu berpikir secara out of the box.
Ketika thinking out of the box, bagian box mana yang harus kita lewati? Tentu kita harus punya definisi yang jelas. box yang dimaksud disini adalah batasan dalam pikiran kita. Batasan diantara apa yang kita tahu dan apa yang belum kita ketahui atau yang masih kita bayangkan.
Cara berfikir out of the box adalah dengan menambahkan bumbu pada apa yang kita lihat dan rasakan. Katakanlah ada sebuah bunga, visualnya yang kita lihat adalah bagian dari bunga itu sendiri. Kelopaknya, warnanya, bentuk daunnya, panjang tangkainya. Tapi beri sedikit bumbu disana, lihat bagaimana lingkungannya, lihat bagaimana interaksi bunga tersebut dengan hal hal lain disekitarnya. Bayangkan sesuatu yang sekiranya tak terbayangkan oleh orang lain. Darisitulah kita bisa menggali pikiran pikiran liar yang ada dalam kepala kita, karena pada dasarnya, thinking out of the box adalah memancing segala pikiran kreatif dan ide liar yang ada dikepala kita untuk keluar.
3. Travelling by
Disini bukan menyuruh kamu harus jalan-jalan atau wisata kemana untuk menenangkan pikiranmu. Tapi jalan – jalan disini adalah bukan sekedar melewati tapi setiap tempat yang dikunjungi dan dilewati cobalah amati dan perhatikan hal yang ingin kamu temukan disana.
Tempat baru berarti suasana baru, masing-masing punya cerita tersendiri. Bagaimana kondisi orang? Bagaimana suasana? Dan lain-lain. Sebenarnya tidak perlu pergi jauh-jauh, ke pasar tradisional saja bisa memicu ide kreatif. Semuanya tergantung bagaimana prespektifmu dalam melihat hal baru. Orang biasa akan menikamati suasana, tapi orang kreatif akan menciptkan ide dari suasana.
Selain menikmati lingkungan baru yang kamu kunjungi, kamu bisa bertemu dengan orang baru misalnya ketemui orang asing yang kamu ketemui dan bayangkan pembicaraan kalian tidak nyambung satu sama lain ! Hal ini tentu menjadi hal yang sangat luar biasa dalam membangun creative thinking, karena kalian bisa saling berbagi ide dan opini. Kolaborasi pun dapat terjadi disana. Lihatkan ? tidak ada ruginya mengunjungi tempat baru den berkenalan dengan orang asing
4. Connect the dots
Kita semua adalah makhluk hidup yang kreatif. Yang membedakan hanyalah bagaimana cara kita menyalurkan dan sejauh mana kita mampu menyalurkan kreatifitas tersebut. Kreatifitas adalah kemampuan kita dalam melihat permasalahan yang ada dan punya solusi yang bagus untuk menyelesaikan masalah itu.
Michael Kirton menyebutkan teori tentang Adaption-Innovation. Ia percaya ketika kita menyelesaikan masalah, kita akan lebih adaptif atau lebih inovatif. Orang yang lebih condong ke adaptif-kreatif akan mencoba melakukan hal hal yang lebih baik. Sedangkan orang yang condong ke inovatif-kreatif akan mencoba melakukan hal yang berbeda.
Cobalah melakukan beberapa cara ini, Jika kamu ingin menjadi lebih kreatif, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah membangun kumpulan pengetahuan dan memori, idealnya dengan mencari pengalaman baru. Hanya dengan begitu kamu bisa menambah titik didalam kepalamu yang mana nantinya bisa kita hubungkan. Sebuah penelitian mengatakan bahwa orang tua harus membereskan masalah teknis yang ada dirumah sendirian, oleh karena itu anaknya dapat melihat dan belajar bahwa permasalahan teknis itu dapat diselesaikan sendirian dengan berbagai cara yang berbeda.
Saya sarankan kamu mencoba sesuatu yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya, tiap hari setidaknya dalam satu minggu, atau bahkan mungkin dalam satu bulan. Bicara padaorang asing, menulis menggunakan tangan kirimu, belajar mengenai hal yang kamu tidak sukai, atau sekedar jalan jalan di tengah kota. Tiap malam tulis hal yang telah kamu lakukan dan apa pelajaran yang kamu dapat dari hal tersebut. Dari situlah kamu dapat menemukan titik baru, dan setiap kamu sedang bingung dalam memikirkan ide, kamu dapat hubungkan titik titik yang pernah kamu alami untuk membuat sebuah ide kreatif yang baru. Itulah teknik dasar dalam connecting the dots
5. Jangan menunggu inspirasi
Selama ini banyak dari kita yang berpikir bahwa inspirasi hanya akan datang bila kita ada dalam mood yang bagus. Terlalu bergantung pada mood tidak akan membuat kita maju, justru malah menghambat kita. Memang, inspirasi seringkali baru datang ketika kita dalam mood yang bagus. Namun apabila terlalu menurutinya, kita akan terus mengulur waktu untuk berkarya.
Banyak orang yang percaya pada inspirasi harus menjadi yang utama. Lantas mereka beralasan bahwa kreasi mereka akan tidak bagus apabila kerja mereka “dipaksakan”. Padahal, hasil yang menurutmu tidak bagus belum tentu bagi orang lain juga.
Jack White, mantan personil band The White Stripes, pernah mengatakan dalam salah satu wawancara bahwa setelah dirinya menulis lagu untuk albumnya, semua lagu gubahannya itu direkam — bahkan lagu yang menurutnya paling buruk sekalipun. Sepanjang karir musiknya, dia berhasil mendapatkan 8 piala Grammy.
Masih dikatakan oleh Jack White, “Tenggat waktu (deadline) membuatmu kreatif.” Jack White selalu menyewa studio hanya dalam jangka waktu selama 5 hari untuk menulis lagu dan rekaman. Dan dalam 5 hari tersebut, ia memaksakan dirinya untuk menulis lagu dan kemudian merekamnya. Tenggat waktu membuat kita termotivasi untuk menyelesaikan apa yang telah kita mulai, akan berbeda hasilnya apabila kita tidak memberikan tenggat waktu bagi diri sendiri karena membuat kita cenderung menunda pekerjaan dan membuat kita tidak jadi menyelesaikannya.
Kalau kamu masih merasa bahwa kamu membutuhkan inspirasi sebagai motivasi utama kamu, mungkin kamu harus melihat ke diri sendiri untuk menemukan inspirasi tersebut. Tanpa harus berlibur keluar kota, luar negeri, atau menyewa kamar hotel, kamu masih bisa mendapatkan inspirasi dari diri sendiri. Kamu bisa mengambil pengalaman sehari-hari kamu, baju yang sedang kamu pakai, bahkan sarapan pagimu untuk dijadikan sebagai inspirasi.
Kesimpulan :
Ini adalah suatu nasihat komposer Rusia Pyotr Ilyich Tchaikovsky mengenai permasalahan yang menjadikan inspirasi sebagai alasan untuk tidak berkarya :
“Tidak diragukan lagi, musisi genius harus bisa bekerja tanpa inspirasi. Inspirasi itu tak ubahnya seorang tamu yang tidak akan menanggapi undangan pertama yang kita layangkan padanya. Seniman yang menghargai dirinya sendiri harus selalu bekerja, dan tidak boleh melipat tangan hanya karena dia sedang berada dalam suasana hati yang tidak enak. Apabila kita bergantung pada suasana hati kita tanpa berusaha untuk memperbaikinya maka kita akan menjadi malas dan apatis. Kita harus sabar dan meyakini bahwa inspirasi akan datang pada mereka yang dapat mengendalikan diri mereka dan mengatasi keengganan dalam diri mereka.” –
Pyotr Ilyich Tchaikovsky (1878)